Dalam aktivitas pengiriman logistik, ada banyak jenis prosedur yang harus Anda pahami agar proses pengiriman barang berjalan dengan lancar. Salah satunya adalah memahami apa itu clearance.
Istilah clearance sudah tidak asing lagi dalam pengiriman skala internasional. Sebab, proses ini melibatkan prosedur pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak otoritas bea cukai. Yang mana ada beberapa tahap penting untuk dipahami dari clearance.
Table of Contents
ToggleApa Itu Clearance pada Pengiriman Barang?
Clearance adalah pemeriksaan dan persetujuan oleh bea cukai atau otoritas serupa terhadap suatu pengiriman barang sebelum barang tersebut diterima di negara tujuan. Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa barang yang dikirim mematuhi peraturan dan pajak yang berlaku di negara tujuan.
Proses clearance meliputi beberapa tahap yang melibatkan pemeriksaan dokumen impor, pembayaran bea masuk, penilaian barang dan pajak terkait. Pengecekan ini juga meliputi pemeriksaan fisik barang dan verifikasi informasi yang ada di dalam dokumen.
Clearance disebut sebagai tahap penting dalam rantai pasokan global karena jika terdapat dokumen yang tidak memenuhi persyaratan, maka dapat menyebabkan penundaan pengiriman hingga biaya tambahan. Sehingga, jika Anda dapat mematuhi peraturan bea cukai dengan baik, maka pengiriman barang berlangsung dengan efisien.
Istilah clearance sendiri sudah tertuang di dalam Undang-Undang Kepabeanan Nomor 10 Tahun 1995. Yang mana, ada banyak prosedur yang harus Anda lakukan pada pengiriman barang clearance ini.
Langkah Prosedur Clearance pada pengiriman Barang
Pengiriman barang skala internasional hingga saat ini terus berkembang, sehingga banyak kebijakan serta tahapan yang harus dipenuhi pada clearance. Adapun proses dari apa itu clearance adalah meliputi beberapa tahap sebagai berikut:
1. Pengecekan Dokumen
Langkah pertama pada proses apa itu clearance adalah pemeriksaan atau pengecekan dokumen impor yang diajukan oleh pihak pengirim. Dokumen ini meliputi faktur komersial, packing list, dan lainnya yang akan dicek secara langsung oleh pihak bea cukai.
Nantinya, otoritas bea cukai akan menilai keakuratan informasi dari kondisi fisik dan data yang tercantum di dalam dokumen. Kesalahan dalam informasi dokumen yang tidak akurat, dapat berpengaruh terhadap penundaan proses clearance itu sendiri.
2. Penilaian Barang
Nilai barang adalah langkah setelah pengecekan dokumen clearance dilakukan. Dalam hal ini, pihak bea cukai akan menentukan nilai bea masuk serta besaran pajak berdasarkan nilai barang impor tersebut.
Penilaian ini biasanya melibatkan beberapa faktor seperti biaya pengiriman, asuransi, dan harga faktur. Sehingga nantinya ada besaran jumlah yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Pembayaran
Setelah penilaian barang dari apa itu clearance, pihak pengirim harus membayar pajak dan bea masuk yang ditetapkan oleh bea cukai. Pembayaran ini disesuaikan dengan regulasi yang berlaku di negara tujuan.
Keterlambatan dan kesalahan dalam pembayaran beresiko terhadap penundaan pengiriman lebih lama. Bahkan di beberapa kasus, kesalahan ini juga bisa menyebabkan penahanan barang sehingga Anda perlu cermat dalam memahami aturan pembayaran di bea cukai.
4. Pengecekan Barang
Langkah selanjutnya pada proses apa itu clearance adalah melakukan pemeriksaan terhadap fisik barang. Tahapan ini meliputi inspeksi untuk memastikan barang sesuai deskripsi yang terdata di dalam dokumen.
Mengapa harus demikian? Hal ini untuk antisipasi pencegahan terjadinya penyelundupan agar tidak melanggar regulasi yang telah ditentukan. Selain itu, pemeriksaan fisik barang ini juga dilakukan untuk mengecek apakah barang layak dikirim ke negara tujuan.
Baca Juga: Apa Itu Misroute: Pengertian, Penyebab, & Cara Mengatasinya
5. Kolaborasi dengan Ahli Bea Cukai
Dalam proses clearance penting sekali kolaborasi dengan ahli bea cukai agar memahami lebih dalam tentang kebijakan yang berlaku di berbagai negara. Pastikan Anda memahami panduan serta persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengajukan dokumen bea cukai.
Dengan melakukan kolaborasi, ini dapat membantu menghindari masalah yang bisa timbul selama proses clearance. Tentunya, proses pengiriman barang dapat melintas tanpa hambatan.
6. Penyelesaian Masalah
Proses clearance bisa saja menghadapi kendala sehingga pengiriman barang menjadi terhambat. Hal ini bisa terjadi akibat interpretasi pada regulasi tertentu atau perbedaan pendapat antara pihak pengirim dengan otoritas bea cukai.
Jika menghadapi situasi seperti ini, penting untuk memiliki mekanisme yang tepat untuk menangani penyelesaian masalah secara efektif. Cara ini mencakup dialog aktif, pengajuan banding, hingga konsultasi dengan ahli hukum terkait bea cukai.
7. Perlindungan Terhadap Lingkungan
Istilah apa itu clearance tidak hanya meliputi aspek administratif dan fiskal saja, tetapi mencakup aspek keamanan di sekitar. Di mana, pemeriksaan yang dilakukan oleh bea cukai ini juga berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap lingkungan di sekitar.
Hal ini dikarenakan tanggung jawab bea cukai sebagai pencegah terhadap penyelundupan barang terlarang dan barang berbahaya. Sehingga pemeriksaan fisik barang ini tidak hanya untuk memastikan telah memenuhi regulasi perdagangan, melainkan untuk menjaga keamanan lingkungan.
Baca Juga: Apa Itu Stuffing? Inilah Dokumen Beserta Tipsnya
Demikian pembahasan terkait apa itu clearance yang harus Anda pahami dalam prosedur pengiriman barang melalui pemeriksaan bea cukai. Aktivitas ini memang banyak dilakukan pada pengiriman skala global, namun tidak menutup kemungkinan penerapan clearance juga diaplikasikan pada pengiriman domestik.
Dengan memahami pelaksanaan proses apa itu clearance, ini akan memudahkan pelaku bisnis dan pihak ekspedisi untuk mengoptimalkan rantai pasok global serta mengurangi risiko terkait bea cukai. Tentunya, hal ini akan berdampak terhadap fondasi bisnis yang semakin kuat.
Jika Anda butuh layanan jasa pengiriman barang yang mudah dan terjangkau, Troben bisa menjadi solusi yang tepat untuk Anda.Yuk, gunakan jasa pengiriman barang Tropack di Troben sekarang juga!