Home » Cara Jualan » Cara Menghitung Omzet Penjualan per Bulan, Gampang Banget!

Cara Menghitung Omzet Penjualan per Bulan, Gampang Banget!

Cara Menghitung Omzet Penjualan Per Bulan

cara menghitung omzet penjualan per bulan memang mebingungkan! Bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia bisnis, harus tahu bagaimana cara menghitung omzet penjualan per bulan dengan benar.

Hal ini penting diperhatikan karena omset sangat berkaitan dengan laba atau keuntungan yang Anda dapatkan.

Oleh karena itu, laba harus diperhitungkan dengan baik.

Dalam dunia bisnis, pendapatan atau pemasukan usaha dibagi menjadi dua yaitu pendapatan bersih dan pendapatan kotor. Secara singkat, pendapatan bersih artinya adalah profit sedangkan pendapatan kotor adalah omset.

Untuk lebih jelasnya tentang apa itu omset dan apa perbedaan profit dan omset, simak penjabaran di bawah ini.

Pengertian Omset

menghitung omzet

Omset merupakan seluruh uang didapatkan dari hasil penjualan barang atau produk dalam sebuah bisnis dihitung pada periode tertentu. Periode atau jangka waktu bisa dihitung dalam harian, mingguan, bulanan atau bahkan tahunan.

Jumlah pendapatan yang termasuk dalam omset ini masih kotor atau belum dikurangi dengan beban atau biaya lainnya dalam bisnis. Biaya yang dimaksud seperti sewa gedung, biaya operasional, gaji karyawan, biaya pemasaran, biaya listrik dan masih banyak lagi.

Untuk mendapatkan untung lebih maksimal, pelaku bisnis kerap melakukan berbagai cara meningkatkan omset. Semakin besar omset yang dimiliki maka akan semakin besar laba yang akan didapatkan.

Perbedaan Profit dan Omset

Profit dan omset memiliki arti yang berbeda. Profit bisa diartikan sebagai pendapatan bersih. Hasil ini didapatkan dengan cara menghitung omset kotor sudah dikurangi dengan beban, biaya dan hutang. Profit sering disebut sebagai neto atau laba bersih. Profit menjadi acuan atau tolak ukur untuk menilai sebuah bisnis. Semakin tinggi profit maka semakin besar pula laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Dilihat dari tujuannya, profit juga berbeda dengan omset. Tujuan profit adalah sebagai sumber dana cadangan perusahaan. Sedangkan tujuan omset adalah sebagai sumber dana untuk biaya operasional dan bahan baku.

Cara Meningkatkan Omset

Untuk mendapatkan laba yang besar, maka pebisnis harus tahu cara meningkatkan dan cara menghitung omset harian. Semakin tinggi omset harian yang berhasil didapatkan maka akan semakin besar keuntungan bisa dihasilkan.

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan omset, antara lain:

1. Lakukan Promosi dan Branding

Salah satu cara paling penting jika ingin mendapatkan omset yang lebih besar adalah dengan melakukan promosi atau branding. Dengan cara seperti ini, akan semakin banyak orang yang mengenal produk Anda sehingga peluang produk terjual juga akan semakin besar. Salah satu cara promosi dan branding yang cukup efektif untuk meningkatkan omset adalah customer loyalty program.

2. Kualitas Produk

Memberikan produk yang berkualitas juga menjadi hal penting dalam cara menghitung profit dan meningkatkan omset bisnis. Produk yang berkualitas akan membuat konsumen tidak ragu untuk membeli dan bukan tidak mungkin akan melakukan repeat order. Selain itu, Anda juga perlu melakukan inovasi agar mampu bersaing dengan competitor.

3. Kualitas Layanan

Memberikan kesan yang baik bagi konsumen juga menjadi salah satu cara meningkatkan omset. Konsumen yang mendapatkan pengalaman berbelanja yang baik cenderung akan melakukan repeat order atau bahkan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain. Langkah ini harus dimiliki oleh setiap pebisnis sebagai salah satu cara meningkatkan omset penjualan online yang efektif.

Cara Menghitung Omzet Penjualan Per Bulan

Untuk mengetahui omset suatu bisnis, biasa digunakan rumus perhitungan omset. Caranya adalah dengan menghitung total produk yang terjual kemudian dikalikan dengan harga jualnya.

Omset = Jumlah Produk X Harga Jual

Contoh omset penjualan :

Toko A menjual produk sepatu sebanyak 100 pasang dalam kurun waktu satu bulan. Harga satu pasang sepatu adalah Rp 300 ribu.

Cara menghitung omset :

100 x 300.000 = 30.000.000

Jadi omset toko A selama satu bulan adalah sebesar Rp 30.000.000

Omset yang besar belum menjamin pebisnis memiliki profit besar jika beban yang dimiliki juga besar. Agar tidak mengalami kerugian, pastikan Anda tahu bagaimana cara menghitung omset dan profit dengan benar.

Pertanyaan Seputar Cara Menghitung Omzet Penjualan per Bulan

Apakah omset penghasilan bersih?

cara menghitung omzet penjualan per bulan dan penghasilan bersih adalah dua hal yang berbeda dalam dunia keuangan. Omset (atau sering disebut pendapatan) adalah total uang yang diterima dari penjualan barang atau jasa sebelum mengurangkan semua biaya.

Sementara itu, penghasilan bersih adalah jumlah uang yang tersisa setelah dikurangi semua biaya dan pengeluaran dari omset.

Jadi, omset adalah total pendapatan sebelum dipotong biaya, sedangkan penghasilan bersih adalah laba bersih setelah mengurangkan semua biaya.

Dengan kata lain, omset adalah jumlah uang yang dihasilkan sebelum menghitung laba atau rugi bersih dari aktivitas bisnis.

Apakah modal termasuk omset?

Modal dan omset adalah dua hal yang berbeda dalam konteks keuangan. Modal adalah jumlah uang atau aset yang ditanamkan atau dimiliki oleh pemilik bisnis atau investor untuk memulai atau menjalankan kegiatan usaha. Modal bisa berasal dari tabungan pribadi, pinjaman, atau investasi dari pihak lain.

Sementara itu, omset adalah total pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa dalam suatu periode waktu tertentu.

Jadi, meskipun modal mungkin digunakan untuk membeli inventaris atau membiayai operasional awal, omset adalah uang yang diperoleh dari aktivitas bisnis setelah produk atau jasa dijual.

Dengan kata lain, modal merupakan sumber daya yang digunakan untuk memulai atau menjalankan bisnis, sedangkan omset adalah hasil dari proses penjualan yang terjadi setelah bisnis beroperasi.

Apa contoh biaya penjualan?

Biaya penjualan mencakup berbagai pengeluaran yang terkait langsung dengan proses penjualan suatu produk atau jasa.

Contoh biaya penjualan antara lain adalah biaya produksi, biaya distribusi, dan biaya pemasaran.

Biaya produksi mencakup biaya pembuatan atau pengadaan produk, termasuk bahan baku, upah tenaga kerja produksi, dan biaya overhead pabrik.

Biaya distribusi mencakup biaya pengiriman produk ke pelanggan, seperti ongkos kirim dan biaya pergudangan.

Sementara itu, biaya pemasaran melibatkan pengeluaran untuk mempromosikan dan menjual produk, seperti biaya iklan, gaji tim pemasaran, dan biaya penyelenggaraan acara promosi.

Semua biaya ini bersifat langsung terkait dengan proses penjualan dan dapat mempengaruhi profitabilitas bisnis.

Memahami dan mengelola dengan efisien biaya penjualan sangat penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan meningkatkan keuntungan bersih.

Apa yang dimaksud dengan beban penjualan?

Beban penjualan merujuk pada semua biaya yang timbul dari upaya penjualan suatu produk atau jasa.

Ini mencakup berbagai pengeluaran yang diperlukan untuk memasarkan dan menjual produk kepada pelanggan.

Beban penjualan mencakup biaya-biaya seperti gaji dan komisi penjualan, biaya iklan dan promosi, biaya distribusi, serta biaya penyimpanan atau pergudangan produk.

Dengan kata lain, beban penjualan adalah semua pengeluaran yang terjadi dalam rangka meningkatkan penjualan dan mengantar produk ke tangan pelanggan.

Pengeluaran ini bersifat langsung terkait dengan upaya penjualan dan dapat mempengaruhi profitabilitas bisnis secara keseluruhan.

Pemahaman yang baik tentang beban penjualan membantu perusahaan dalam mengelola anggaran dengan efisien, meningkatkan efektivitas strategi pemasaran, dan mencapai hasil penjualan yang optimal.

Beban penjualan itu apa?

Beban penjualan adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh bisnis dalam rangka menjual, mendistribusikan, atau memasarkan produknya. Pengeluaran ini dapat bersifat langsung atau tidak langsung.

Beban penjualan langsung terjadi setiap kali unit produk terjual. Contohnya, saat satu unit produk terjual, mungkin terdapat biaya pengemasan, ongkos kirim, serta komisi penjualan yang harus dibayarkan kepada pihak penjual.

Berbeda dengan sebagian besar biaya SGA (Selling, General, and Administrative), biaya-biaya ini bersifat bervariasi.

Sementara itu, beban penjualan tidak langsung berkaitan dengan jumlah unit produk yang terjual.

Dalam hal ini, biaya-biaya ini muncul selama proses manufaktur untuk meningkatkan penjualan, seperti gaji pokok tim penjualan, kegiatan pemasaran, dan biaya perjalanan bisnis.

Terima kasih sudah membaca artikel cara menghitung omzet penjualan per bulan. Semoga artikel bermanfaat untuk anda ketika menjalani bisnis. Artikel ini dipersembahkan oleh Trawlbens. Trawlbens merupakan perusahaan ekspedisi berbasis aplikasi terpercaya di Indonesia. Yuk gunakan jasa pengiriman barang cargo TrawLpack dan Download aplikasi Cargo Trawlbens di google play & app store sekarang!

Yuk, klik banner ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pendaftaran driver truk Troben

Cek Tarif Troben!

Dapatkan tarif kirim barang, mobil, motor hingga sewa truk dengan harga termurah cuman di Troben. Saatnya buktikan sendiri!

Bagikan artikel