Pernah merasa was-was saat mengirim barang yang mudah pecah? Penggunaan logo Fragile memang penting saat pengiriman barang, tapi tahukah Anda bahwa itu saja tidak cukup untuk menjaga paket tetap aman?
Salah sedikit dalam cara packing atau memilih ekspedisi, barang bisa tiba dalam kondisi tidak sesuai harapan. Nah, supaya paket Anda selamat sampai tujuan, simak cara kirim yang benar berikut ini!
Table of Contents
ToggleCara Kirim Paket dengan Tanda Logo Fragile
Menggunakan tanda logo Fragile bukan sekadar formalitas, tapi bagian penting untuk menjaga barang tetap aman saat pengiriman. Namun, agar paket benar-benar terhindar dari kerusakan, ada beberapa langkah penting yang perlu Anda lakukan.
Baca Juga: 7 Jenis Barang Fragile yang Perlu Perhatian Ekstra saat Dikirim!
1. Gunakan Packing Kayu atau Bubble Wrap
Sebelum menggunakan stiker atau lakban dengan logo fragile, melindungi barang sejak awal adalah kunci utama untuk keamanan Anda. Gunakan bubble wrap berlapis pada jenis barang pecah belah atau packing kayu untuk perlindungan ekstra.
Pastikan tidak ada ruang kosong di dalam kemasan agar barang tidak bergeser saat perjalanan. Jika barang kecil, gunakan kotak dengan ukuran pas agar lebih stabil.
Untuk barang elektronik atau kaca, tambahkan busa atau bantalan tambahan di dalam kotak. Semakin kuat perlindungannya, semakin kecil risiko barang rusak selama perjalanan jauh.
2. Tambahkan Label ‘This Side Up’ dan Stiker Fragile
Menempelkan stiker logo Fragile saja tidak cukup, Anda juga perlu menambahkan label ‘This Side Up’ agar paket tidak diletakkan terbalik. Tempelkan label ini di semua sisi paket agar lebih terlihat oleh petugas ekspedisi.
Gunakan stiker dengan warna mencolok seperti merah atau oranye agar mudah diperhatikan. Jika memungkinkan, gunakan tulisan berukuran besar agar lebih jelas. Dengan adanya tanda ini, petugas pengiriman akan lebih berhati-hati dalam menangani paket Anda.
3. Pilih Armada yang Sesuai
Jenis kendaraan pengiriman juga berpengaruh terhadap keamanan barang. Untuk paket kecil atau sedang, pengiriman reguler bisa menjadi pilihan, tetapi untuk barang besar dan mudah pecah, sebaiknya gunakan armada dengan pengamanan khusus.
Truk box lebih aman dibandingkan truk bak terbuka karena dapat melindungi barang dari benturan dan cuaca ekstrem. Jika memungkinkan, tanyakan kepada ekspedisi apakah mereka memiliki layanan pengiriman khusus untuk barang fragile.
Pilih ekspedisi yang memiliki reputasi baik dalam menangani barang pecah belah. Semakin tepat pemilihan armada, semakin kecil risiko barang rusak selama perjalanan.
4. Informasikan Kepada Petugas bahwa Barang Mudah Pecah
Jangan hanya mengandalkan stiker dan label, beri tahu langsung petugas ekspedisi bahwa barang yang dikirim mudah pecah. Dengan begitu, mereka akan lebih berhati-hati saat memindahkan dan menyusun paket di kendaraan.
Jika memungkinkan, mintalah agar barang ditempatkan di area yang lebih aman agar tidak tertindih oleh paket lain. Untuk pengiriman dalam jumlah besar, Anda bisa menggunakan layanan khusus handling fragile yang disediakan oleh beberapa ekspedisi.
Pastikan komunikasi jelas dan detail agar petugas memahami pentingnya kehati-hatian. Semakin baik penanganannya, semakin besar peluang barang sampai dengan selamat.
Baca Juga: 6 Manfaat Lakban Fragile, Cara Melindungi Paket Lebih Aman!
5. Hindari Membanting Barang Saat Dipindahkan
Barang fragile sangat rentan terhadap benturan dan tekanan. Oleh karena itu, pastikan paket tidak dilempar atau dibanting saat dimuat ke dalam kendaraan pengiriman.
Jika Anda mengirim sendiri, usahakan untuk selalu mengangkat barang dengan hati-hati dan meletakkannya dengan perlahan. Jika menggunakan jasa ekspedisi, pilih layanan yang memiliki prosedur khusus dalam menangani barang pecah belah.
Jangan ragu untuk mengingatkan petugas agar tidak terburu-buru dalam menangani paket Anda. Perlakuan yang lebih hati-hati dapat mengurangi risiko kerusakan saat perjalanan.
6. Jangan Menumpuk Barang Melebihi Beban Maksimal
Menumpuk barang tanpa memperhitungkan beban maksimal dapat menyebabkan paket yang berada di bawah tertindih dan rusak. Pastikan paket dengan logo fragile diletakkan di bagian paling atas saat penyusunan agar tidak terkena tekanan berat.
Jika Anda mengirim dalam jumlah besar, gunakan pallet atau rak khusus untuk menjaga kestabilan paket. Beri tanda tambahan di paket bahwa barang tidak boleh ditumpuk agar petugas ekspedisi lebih berhati-hati.
Jika memungkinkan, tambahkan bantalan atau sekat di antara paket untuk meredam tekanan dari barang lain. Dengan pengaturan yang tepat, paket yang ditandai dengan logo fragile bisa sampai dengan aman tanpa kerusakan.
7. Serahkan Paket Langsung ke Penerima
Langkah terakhir yang tak kalah penting adalah memastikan paket diterima langsung oleh orang yang bersangkutan agar risiko kerusakan atau kehilangan bisa dihindari. Jika barang fragile dibiarkan di depan rumah atau diterima oleh orang lain yang kurang memahami isinya, ada kemungkinan barang akan diletakkan sembarangan.
Sebaiknya gunakan layanan pengiriman dengan tanda tangan penerima untuk memastikan paket sampai dengan aman. Pastikan juga penerima memeriksa kondisi barang sebelum menandatangani penerimaan.
Jika ada kerusakan, segera laporkan ke pihak ekspedisi untuk klaim asuransi jika tersedia. Dengan begitu, Anda bisa lebih tenang karena barang fragile yang dikirim benar-benar sampai dalam kondisi baik.
Mengirim barang fragile memang membutuhkan perhatian ekstra agar sampai ke tujuan dengan aman. Selain menggunakan logo Fragile sebagai tanda peringatan, Anda juga perlu memastikan kemasan yang kuat, pemilihan armada yang tepat, dan koordinasi yang baik dengan pihak ekspedisi.
Dengan langkah-langkah yang benar, risiko barang rusak selama perjalanan bisa diminimalkan. Jika Anda butuh layanan jasa pengiriman barang yang aman dan terpercaya, Troben siap membantu.
Gunakan aplikasi kirim barang Troben untuk mempermudah proses pengiriman paket yang ditandai logo fragile dengan armada terbaik. Download sekarang di Play Store dan App Store untuk pengalaman kirim barang yang lebih praktis dan bebas kendal!