Mengelola pembukuan sederhana tidak asing bagi para pengusaha yang menjalankan usaha mereka sendiri. Namun, tidak semua pemilik usaha memahami bagaimana cara melakukannya. Padahal, terdapat banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui pembukuan sederhana.
Memahami pentingnya pembukuan sederhana dalam mengelola bisnis, diharapkan semakin banyak pemilik usaha mau menerapkannya. Dengan demikian, tidaklah mustahil kualitas ekonomi negara kita akan meningkat jika semua pemilik usaha melaksanakan pembukuan sederhana dengan baik. Mari kita mulai pembahasan ini dengan memahami apa yang dimaksud dengan pembukuan sederhana.
Baca Juga: Inilah Cara Menghitung Modal Paling Ampuh!
Table of Contents
ToggleApa Itu Pembukuan Sederhana?
Tidak perlu bingung untuk menjelaskan pengertian pembukuan sederhana. Sesuai dengan namanya, pengertian pembukuan ini juga sederhana, yaitu kegiatan mencatat seluruh transaksi yang terjadi sesuai dengan pos-posnya yang telah ditentukan sebelumnya.
Pencatatan pembukuan sederhana umumnya dilakukan secara teratur setiap beberapa waktu, memastikan bahwa semua transaksi termasuk aset, modal, penghasilan, pengeluaran, kewajiban, tercatat dengan baik. Ketika periode keuangan berakhir, semua transaksi tercatat ini akan dihitung dan disajikan dalam bentuk neraca.
Neraca yang dihasilkan oleh pembukuan sederhana dapat memberikan gambaran tentang posisi bisnis, apakah menguntungkan atau merugi. Selain itu, pembukuan sederhana juga dapat digunakan sebagai bukti ketika ada pemeriksaan atau penyesuaian tertentu, dapat mempengaruhi laporan keuangan akhir.
Baca Juga: Tujuan Promosi: Bikin Omzet Bisnis Melejit!
Cara Membuat Pembukuan Sederhana
Dalam proses pembuatan pembukuan sederhana, ilmu akuntansi memegang peranan penting. Dalam siklus akuntansi sederhana, terdapat empat aktivitas utama, yaitu pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, serta pembukuan.
Saat memulai pembuatan pembukuan sederhana, waktu tepat adalah pada tahap pembukaan usaha. Anda perlu mencatat kewajiban, harta, modal, penghasilan, biaya, dan pendapatan secara terus-menerus untuk menyusun neraca dan laporan laba rugi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tahapan demi tahapan dalam pembuatan pembukuan sederhana:
1. Buat Buku Catatan Pengeluaran
Proses pembukuan sederhana, pada awal berdirinya usaha, penting membuat buku catatan terpisah khusus mencatat pengeluaran. Catat semua jenis pengeluaran serta pembelanjaan, termasuk biaya operasional, pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan secara teratur dan rinci.
Catatan pengeluaran pembukuan sederhana ini akan membantu Anda memantau seberapa besar modal usaha telah dikeluarkan. Dengan mengetahui jumlah modal yang telah dikeluarkan, Anda dapat dengan mudah menetapkan target dan merencanakan kapan modal tersebut akan kembali.
2. Buat Buku Catatan Pemasukan
Setelah mencatat pengeluaran, langkah berikutnya pembukuan sederhana adalah membuat buku kas pemasukan. Buku ini digunakan untuk mencatat semua transaksi berkaitan dengan pemasukan perusahaan. Contohnya adalah penjualan produk per hari atau piutang yang sudah dibayarkan.
Penting untuk melakukan pencatatan ini secara teratur setiap hari, karena akan mempermudah pembuatan pembukuan sederhana bulanan. Dengan catatan tertib mengenai pengeluaran serta pemasukan, Anda dapat mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh setiap hari.
3. Buat Buku Kas Utama
Langkah selanjutnya pembukuan sederhana adalah membuat buku kas utama dengan menggabungkan transaksi dari buku kas pemasukan serta pengeluaran. Tujuan dari penggabungan ini adalah agar Anda dapat mengetahui dengan jelas apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.
Melalui buku kas utama ini, Anda juga dapat menetapkan anggaran perusahaan terkait arus kas masuk dan keluar. Estimasi arus kas sangat penting dalam perencanaan dan strategi perusahaan, terutama jika ada biaya tidak terduga di masa depan.
Misalnya, jika ada perkiraan kekurangan uang kas perusahaan, Anda dapat menyesuaikan target atau mengurangi pengeluaran. Untuk hasil pencatatan arus kas utama yang akurat, dibutuhkan ketelitian, konsistensi, dan teliti dalam pencatatan setiap transaksi.
4. Buku Stok Barang
Dalam pembukuan sederhana, penting untuk memasukkan buku stok barang. Transaksi dicatat tidak hanya melibatkan uang, tetapi juga barang. Catatlah secara teratur jumlah barang masuk dan keluar setiap harinya.
Semakin tinggi tingkat penjualan, semakin intens pula jumlah barang masuk dan keluar. Buku stok barang akan membantu memonitor dan mengawasi persediaan barang dalam perusahaan. Hal ini sangat penting terutama jika Anda berencana untuk memiliki cabang-cabang di berbagai kota.
Buku stok barang akan memfasilitasi penyusunan manajemen gudang lebih baik dan optimal. Selain itu, buku stok barang juga dapat membantu mencegah kecurangan yang mungkin dilakukan oleh supplier atau karyawan perusahaan.
5. Buku Inventaris Barang
Selain itu, dalam pembukuan sederhana, penting juga untuk mencatat buku inventaris barang. Semua barang dimiliki atau telah dibeli perusahaan perlu dicatat, termasuk barang yang dibeli melalui anggaran belanja, hibah, atau sumbangan. Catatan inventaris barang akan membantu Anda menjaga aset perusahaan agar tetap terkontrol.
Fungsi lain dari buku inventaris barang meliputi:
- Membuat catatan tertulis tentang pengelolaan barang agar dapat dipertanggungjawabkan.
- Memudahkan kegiatan mutasi dan penghapusan barang.
- Memudahkan pemeriksaan barang.
- Mencegah hilangnya barang dengan mudah.
- Memudahkan dalam pengawasan barang.
6. Buku Laba Rugi
Salah satu bagian penting dari pembukuan sederhana adalah buku laba rugi. Buku ini digunakan untuk mencatat pendapatan dan beban perusahaan dalam periode tertentu. Melalui pencatatan ini, Anda dapat mengetahui apakah perusahaan sedang mengalami keuntungan atau kerugian.
Perusahaan dengan skala lebih besar biasanya memiliki laporan laba rugi yang berfungsi untuk menentukan nilai investasi dan memprediksi arus kas pada masa mendatang. Namun, sebagai seorang pebisnis pemula, Anda dapat membuat buku laba rugi sederhana agar lebih mudah dipahami.
Penting untuk menjaga keteraturan buku ini, karena kekacauan dalam pencatatan akan menyulitkan analisis di masa depan. Fungsi lain dari buku laba rugi meliputi:
- Sebagai referensi untuk mengevaluasi strategi dan langkah yang perlu diambil perusahaan di masa depan.
- Mengetahui efektivitas dari strategi dan langkah yang telah dilakukan.
- Memberikan informasi tentang jumlah pajak yang harus dibayarkan perusahaan.
- Mengetahui laba rugi dalam satu periode waktu.
7. Membuat Laporan Perubahan Ekuitas
Langkah selanjutnya pembukuan sederhana adalah membuat laporan perubahan ekuitas, Ekuitas merujuk pada modal atau kekayaan entitas seperti perusahaan, UKM, atau entitas lainnya. Ekuitas diperoleh dari selisih antara jumlah aset dengan kewajiban. Laporan perubahan ekuitas mencatat semua perubahan dalam ekuitas selama periode tertentu.
8. Membuat Neraca Keuangan
Salah satu aspek kunci dari pembukuan sederhana adalah neraca keuangan. Neraca keuangan berfungsi untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Neraca sangat penting untuk pembukuan karena membantu dalam menilai nilai perusahaan setelah melaksanakan berbagai aktivitas keuangan. Neraca keuangan terdiri dari beberapa unsur, termasuk harta, kewajiban, dan modal.
Harta mencakup semua aset yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk aset tetap, aset lancar, dan aset tak berwujud seperti paten dan merek dagang. Kewajiban mencakup utang jangka panjang dan utang lancar. Modal, di sisi lain, merupakan selisih antara total harta dan total kewajiban perusahaan.