Pelabuhan Teluk Lamong dan Jadwal Kapal Sandar
Pelabuhan Teluk Lamong (TTL) di Surabaya merupakan salah satu pelabuhan modern dan ramah lingkungan yang menjadi kebanggaan Indonesia. Dikelola oleh PT Terminal Teluk Lamong, anak perusahaan PT Pelindo III, pelabuhan ini telah bertransformasi menjadi pusat logistik utama yang menghubungkan berbagai wilayah domestik dan internasional. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai sejarah, fasilitas, teknologi, dan jadwal kapal sandar di Pelabuhan Teluk Lamong.
1. Sejarah dan Pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong
Pembangunan Terminal Teluk Lamong dimulai pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2014. Pelabuhan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Mei 2015. Dengan investasi sebesar Rp 23,4 triliun, TTL dirancang untuk melayani peti kemas domestik, peti kemas internasional, dan curah kering dengan standar pangan.
2. Fasilitas Utama di Pelabuhan Teluk Lamong
2.1 Dermaga dan Area Bongkar Muat
Pelabuhan ini memiliki dermaga seluas 500 x 80 meter dengan 10 gerbang keluar masuk. Area kantor dan lahan parkir seluas 7,2 hektar, serta lapangan penumpukan peti kemas seluas 15,86 hektar dan lapangan curah kering seluas 6 hektar, mendukung kelancaran operasional pelabuhan.
2.2 Teknologi Bongkar Muat Semi-Otomatis
Pelabuhan Teluk Lamong mengadopsi teknologi semi-otomatis dengan penggunaan Automated Stacking Crane (ASC) dan Ship To Shore (STS) yang bertenaga listrik. Sistem ini memungkinkan proses bongkar muat lebih cepat dan efisien, dengan kebutuhan operator yang minimal.
2.3 Konsep Green Port
Mengusung konsep green port, TTL menerapkan penggunaan truk berbahan bakar gas (BBG) untuk mengurangi emisi gas buang. Truk non-BBG harus masuk ke area transit, dan muatan akan dipindahkan menggunakan truk terminal yang ramah lingkungan.
3. Teknologi Digital dan Sistem Operasional
Pelabuhan Teluk Lamong memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional. Sistem manajemen lalu lintas kapal, yard operating system, dan aplikasi operasional lainnya memastikan kelancaran logistik dan pengurangan waktu tunggu kapal.
4. Jadwal Kapal Sandar di Pelabuhan Teluk Lamong
4.1 Peningkatan Trafik Kapal
Pada Juli 2023, TTL melayani 123 kapal domestik, meningkat dari 82 kapal pada Juli 2022. Pada Agustus 2023, jumlah kapal domestik yang dilayani mencapai 100 unit, dibandingkan dengan 91 kapal pada Agustus 2022.
4.2 Pengurangan Waktu Tunggu Kapal
Sinergi antara PT Terminal Teluk Lamong dan PT Pelindo berhasil mengurangi waktu tunggu kapal sandar dari rata-rata 6,67 jam menjadi 1,83 jam pada Juli 2023. Hal ini dicapai melalui pengaturan proses pemanduan kapal dan penggunaan kapal tug boat secara optimal.
4.3 Target Waktu Operasional 2025
Pada tahun 2025, TTL menargetkan waktu Post-Not Operation Time (NOT3) kurang dari tiga jam untuk kapal curah kering dan kurang dari 30 menit untuk kapal peti kemas. Selain itu, target ship to ship untuk kapal curah kering ditetapkan kurang dari dua jam dan kapal peti kemas kurang dari satu jam.
5. Dampak Ekonomi dan Sosial
Pelabuhan Teluk Lamong berperan penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya di sektor logistik dan perdagangan. Dengan kapasitas yang terus meningkat dan efisiensi operasional yang tinggi, TTL mendukung kelancaran distribusi barang domestik dan internasional, serta menciptakan lapangan kerja dan peluang bisnis baru di sekitar wilayah Surabaya.
6. Kesimpulan
Pelabuhan Teluk Lamong bukan hanya sekadar pelabuhan, tetapi juga simbol kemajuan teknologi dan komitmen terhadap lingkungan. Dengan fasilitas modern, teknologi canggih, dan konsep ramah lingkungan, TTL siap menjadi pelabuhan unggulan yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia hingga Juni 2025. Untuk informasi terkini mengenai jadwal kapal sandar dan perkembangan lainnya, disarankan untuk mengunjungi situs resmi PT Terminal Teluk Lamong atau menghubungi pihak terkait.
