Memulai bisnis kontrakan 3 petak bisa menjadi peluang investasi yang menguntungkan, tetapi tidak sedikit orang yang kurang paham tentang seluk-beluknya. Memahami berbagai aspek seperti lokasi, perawatan, hingga perhitungan biaya sangat penting untuk memastikan bisnis ini berjalan lancar.
Dengan pemahaman yang tepat, kontrakan 3 petak bisa menjadi sumber penghasilan pasif yang stabil. Namun, penting untuk dipahami ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memutuskan bisnis properti ini. Apa saja itu?
Table of Contents
Toggle5 Hal yang Perlu Dipahami Mengenai Bisnis Kontrakan 3 Petak
Bisnis kontrakan 3 petak bisa menjadi pilihan yang menarik bagi para investor properti yang mencari penghasilan pasif. Namun, sebelum terjun ke bisnis ini, ada beberapa hal penting yang perlu dipahami agar investasi ini berjalan lancar dan menguntungkan.
Baca Juga: 7 Tips Memilih Bahan Bangunan Berkualitas
1. Kapital Rate yang Menguntungkan
Bisnis kontrakan 3 petak menawarkan tingkat pengembalian investasi yang relatif tinggi, yaitu sekitar 5-7% per tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan banyak jenis investasi properti lainnya, menjadikannya pilihan menarik bagi investor.
Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, investasi di bisnis kontrakan ini dapat memberikan penghasilan pasif yang stabil. Pemilik dapat memanfaatkan keuntungan ini dalam jangka panjang jika pengelolaan dilakukan dengan cermat.
Hal ini juga membuka peluang untuk mengembangkan bisnis kontrakan lebih banyak lagi. Dengan capital rate yang menguntungkan, bisnis kontrakan ini dapat menjadi sumber pendapatan yang bisa diandalkan.
2. Potensi Menjadi Solusi Tempat Tinggal Terjangkau
Rumah kontrakan 3 petak sering kali menjadi pilihan tempat tinggal yang terjangkau, terutama bagi pasangan muda atau pekerja yang baru memulai karier. Dengan harga sewa yang lebih rendah dibandingkan rumah kos besar atau apartemen, rumah 3 petak dapat memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang nyaman dan fungsional.
Hal ini membuatnya menjadi solusi hunian ideal bagi mereka yang membutuhkan ruang tanpa membebani keuangan. Bisnis ini memiliki potensi untuk terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan tempat tinggal dengan harga terjangkau.
3. Risiko yang Harus Diperhatikan
Sebagaimana bisnis properti lainnya, bisnis kontrakan 3 petak juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Pemilik harus siap menghadapi potensi kerugian, seperti masalah dengan penyewa yang tidak membayar atau kerusakan properti.
Untuk meminimalkan risiko tersebut, penting bagi pemilik untuk menjaga hubungan baik dengan penyewa dan melakukan pemeliharaan rutin. Meskipun ada risiko, jika dikelola dengan hati-hati, bisnis ini bisa memberikan keuntungan yang stabil.
4. Luas yang Sesuai dengan Kebutuhan Penyewa
Rumah kontrakan 3 petak umumnya memiliki ukuran yang bervariasi, seperti 3×6, 3×8, atau 3×10 meter per unit. Ukuran tersebut cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil atau individu.
Dalam ruang yang terbatas, pemilik bisa mendesain interior dengan efisien agar dapat menampung berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti ruang tamu, kamar tidur, dan dapur. Desain yang tepat memungkinkan penyewa untuk memaksimalkan penggunaan ruang tanpa merasa sempit.
Keberhasilan bisnis kontrakan ini juga sangat bergantung pada seberapa baik pemilik dapat menyesuaikan ruang sesuai dengan keinginan dan kenyamanan penyewa. Oleh karena itu, pemilihan ukuran yang tepat sangat berpengaruh pada tingkat daya tarik rumah kontrakan ini.
Baca Juga: Cara Menghitung Kebutuhan Paving Block Per Meter Persegi
5. Ruangan Serbaguna yang Fleksibel
Meskipun berukuran kecil, rumah kontrakan 3 petak memiliki kelebihan berupa ruangan serbaguna yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Ruang ini dapat berfungsi sebagai ruang tamu, ruang makan, atau bahkan ruang kerja, tergantung pada kebutuhan penyewa.
Keuntungan lain dari ruangan serbaguna adalah fleksibilitasnya dalam penataan, memberikan kenyamanan tanpa mengorbankan fungsi. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mencari tempat tinggal praktis dan multifungsi.
Perkiraan Budget Bangun Kontrakan 3 Petak
Untuk menghitung perkiraan biaya bangun kontrakan 3 petak dengan harga tanah yang lebih tinggi, berikut adalah contoh perhitungannya:
Jika harga tanah per meter adalah Rp2 juta, dan Anda membutuhkan tanah seluas 100 meter persegi, maka biaya untuk pembelian tanah adalah: Rp2.000.000 x 100 m² = Rp200.000.000.
Biaya desain bangunan tetap seperti sebelumnya, yaitu sekitar Rp10.000.000, tergantung pada jasa desain yang digunakan. Untuk bahan bangunan, termasuk tiga petak, kamar mandi, dapur, area parkir, dan ruangan lainnya, perkiraan biaya tetap Rp90.000.000.
Jika Anda memilih sistem borongan dan harga borongan per meter adalah Rp2.500.000, berikut adalah perhitungannya untuk setiap petak. Misalnya, luas kontrakan adalah 3×5 meter, yaitu 15 meter persegi per petak. Maka, biaya borongan per petak adalah 15 m² x Rp2.500.000 = Rp37.500.000. Total upah pekerja untuk 3 petak adalah: Rp37.500.000 x 3 petak = Rp112.500.000.
Jika kita jumlahkan biaya-biaya di atas, maka total biaya yang dibutuhkan untuk membangun kontrakan 3 petak adalah sebagai berikut
Rp200.000.000 (tanah) + Rp10.000.000 (desain) + Rp90.000.000 (bahan bangunan) + Rp112.500.000 (upah pekerja) = Rp412.500.000
Jadi, total biaya yang dibutuhkan untuk membangun kontrakan 3 petak dengan harga tanah Rp2 juta per meter adalah sekitar Rp412.500.000.
Membangun kontrakan 3 petak memang membutuhkan perencanaan yang matang, mulai dari biaya tanah hingga upah pekerja. Agar proyek pembangunan berjalan lancar, penting untuk mengelola pengangkutan material dengan efisien.
Anda bisa memanfaatkan jasa sewa truk dari Troben untuk memudahkan proses pengangkutan bahan bangunan ke lokasi proyek. Segera download Aplikasi Sewa Truk Troben yang tersedia di Play Store dan App Store untuk mendapatkan layanan sewa truk yang praktis dan efisien!