Ketika sedang merancang sebuah produk, pasti Anda akan mengenal konsep kemasan sekunder.
Kemasan sekunder kerap muncul dalam dunia pengemasan, bahkan tanpa disadari, Anda mungkin juga terlibat dalam pengelolaan kemasan ini yang berkaitan dengan produk Anda.
Nah, apa itu kemasan sekunder? Temukan penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini.
Baca juga: Cara Kerja Ekspedisi dalam Dunia Pengiriman Barang
Pengertian Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder merujuk pada penutup luar yang memiliki fungsi melindungi barang dari pengaruh lingkungan eksternal.
Selain itu, kemasan sekunder juga dimanfaatkan sebagai elemen branding dan pemasaran menarik untuk barang tersebut.
Fungsi utamanya adalah untuk keperluan branding dan logistik. Kemasan sekunder merupakan yang pertama kali terlihat oleh calon pembeli dan menjadi bagian integral dari strategi pemasaran.
Banyak bisnis mengandalkan packaging ini untuk menarik perhatian calon pembeli serta memberikan edukasi kepada mereka.
Kemasan sekunder umumnya dipakai ketika suatu barang dipajang di rak supermarket atau display toko.
Proses pembuatannya membutuhkan kehati-hatian ekstra agar dapat efektif menyampaikan pesan dari bisnis kepada pelanggan.
Terkadang, pembuatan kemasan sekunder juga melibatkan penggunaan bentuk dan bahan unik untuk memberikan kesan berbeda kepada pelanggan.
Selain itu, informasi mengenai bahan dan penjelasan barang juga kerap ditampilkan pada package.
Baca juga: 8 Cara Packing Paket yang Aman Untuk Kirim ke Luar Kota
Jenis-Jenis Kemasan
Selain kemasan sekunder, terdapat pula variasi kemasan lainnya. Setiap jenis packaging berikut memiliki peran penting dalam menyusun packaging suatu barang. Berikut adalah jenis-jenis kemasan tersebut.
1. Kemasan Primer
Kemasan primer merupakan jenis packaging yang bersentuhan langsung dengan konten barang.
Terkadang, kemasan primer juga dapat disebut sebagai packaging ritel yang umumnya terlihat di pasar.
Fungsi utama dari kemasan primer adalah untuk menjaga dan melindungi isi barang.
Selain itu, packaging ini juga berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pelanggan.
Contoh kemasan primer dapat ditemukan pada berbagai barang yang dijual, mulai dari bungkus snack hingga package minuman.
Semua packaging yang langsung mengandung isi barang dapat dianggap sebagai kemasan primer.
2. Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan penutup yang memisahkan antara kemasan primer dan lingkungan luar.
Meskipun tidak semua produk menggunakan packaging ini, namun umumnya setiap pembelian produk melibatkan kemasan sekunder.
Kemasan sekunder memiliki peran penting dalam branding produk dan memainkan peran dalam mengenalkan produk kepada konsumen.
Ada berbagai contoh yang dapat ditemui, seperti kemasan kotak untuk suatu produk, atau kemasan debu untuk tas atau sepatu.
Jika Anda menjual produk secara online, penting untuk menyertakan kemasan sekunder di dalam paket untuk menjaga kualitas produk dan kemasan primer.
3. Kemasan Tersier
Kemasan tersier dimanfaatkan khusus untuk pembelian dalam jumlah besar. Tidak semua produk menggunakan jenis packaging ini karena hanya relevan untuk transaksi dalam jumlah besar.
Kemasan tersier dirancang untuk mempermudah proses pengemasan barang dalam jumlah besar sambil tetap menjaga kualitas produk di dalamnya.
Contoh dari penggunaan kemasan tersier sering ditemui pada produk-produk yang biasanya dibeli dalam jumlah besar, seperti mie instan, minyak goreng, dan sebagainya, dikemas dalam dus berukuran besar.
Baca juga: 7 Jenis Packing Barang yang Aman dan Melindungi
Pentingnya Kemasan Sekunder untuk Produk
Kemasan sekunder memegang peran signifikan dalam proses pengemasan barang. Pembuatannya harus dilakukan dengan teliti untuk menghindari kesalahan yang mungkin berakibat fatal.
Disarankan agar setiap bisnis memiliki packaging yang dirancang khusus agar tampil lebih menarik di mata pelanggan.
Dengan adanya packaging khusus, barang tersebut akan memberikan kesan lebih berkesan.
Ketika merancang desain package, Anda sebenarnya sedang merancang strategi pemasaran untuk produk dan bisnismu.
Oleh karena itu, kemasan sekunder harus memiliki daya tarik visual dan memberikan informasi cukup untuk mendorong calon pembeli agar melakukan transaksi segera.
Selain itu, packaging tersebut juga memiliki peran dalam taktik psikologis yang dapat memancing rasa penasaran pelanggan.
Hal ini dikarenakan keputusan pembelian sering dipengaruhi oleh nilai produk, persepsi, kepercayaan, dan emosi.
Meskipun kemasan sekunder bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi keputusan pembeli, packaging yang dirancang dengan baik akan meningkatkan kepercayaan pelanggan pada produk tersebut.
Oleh karena itu, desain packaging memiliki peranan sangat penting dalam meningkatkan nilai produk dan kepercayaan pelanggan.
Tidak hanya itu, packaging bagus juga akan meningkatkan tampilan produkmu sebagai merchandise.
Kemasan yang dirancang dengan baik juga memiliki fungsi menjaga kualitas produk dan memastikan bentuk produk tetap terjaga selama proses pengiriman.
Sehingga, pelanggan dapat menerima produk yang mereka beli dalam kondisi baik dan tidak rusak.
Pemilihan komponen berkualitas memiliki dampak besar pada hasil packaging. Pastikan bahan yang digunakan memiliki kekuatan cukup untuk melindungi produk, namun tetap memungkinkan pelanggan membukanya dengan mudah.
Sebagai contoh, packaging produk perawatan kulit sering kali menggunakan kotak dus yang memenuhi kriteria tersebut.
Kotak dus tersebut dirancang dengan kekuatan cukup untuk melindungi produk, sambil tetap memudahkan pelanggan saat membukanya.
Baca juga: 6 Cara Membungkus Paket dengan Kardus, Anti Ribet!
Setelah memahami beragam kemasan sekunder dan jenis kemasan lainnya, Anda dapat merencanakan pilihan kemasan paling sesuai untuk produk Anda.
Setiap jenis kemasan memiliki fungsinya sendiri, oleh karena itu, pastikan Anda membuat kemasan paling cocok dengan karakteristik produk Anda.
Jika Anda membutuhkan jasa pengiriman barang murah dan aman Anda bisa menggunakan jasa ekspedisi Troben yang telah dipercaya oleh banyak konsumen. Yuk, hubungi CS kami atau download aplikasi kirim barang Troben sekarang!
