Home » Manajemen » Reorder Point Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Reorder Point Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Reorder point adalah suatu istilah yang wajib Anda pahami dalam pengelolaan gudang bisnis retail. Perannya cukup penting untuk memberikan manfaat bagi perusahaan sehingga pendistribusian jauh lebih efisien.

Selain itu, penting juga untuk mengetahui apa manfaat dari penggunaan reorder point dalam bisnis. Berikut simak penjelasan lengkapnya di bawah berikut!

Pengertian Reorder Point Adalah?

Reorder point adalah titik di mana stok barang di gudang harus ditambah sebelum persediaan habis. Reorder point dapat dianggap sebagai elemen penting dalam manajemen persediaan. 

Ini menunjukkan reorder point adalah komponen penting agar perusahaan dapat lebih mudah menentukan batas minimal stok yang harus tersedia di gudang. Selain itu, reorder point juga membantu dalam memantau persediaan, sehingga perusahaan dapat menghindari kelebihan produk di gudang saat permintaan menurun.

Manfaat Reorder Point

Keuntungan utama dari reorder point adalah meningkatkan efisiensi dalam pergerakan barang. Sementara, beberapa manfaat lainnya dari reorder point adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi Permintaan Pelanggan

Reorder Point memastikan bahwa persediaan barang selalu tersedia ketika pelanggan membutuhkannya. Dengan menetapkan reorder point yang tepat, perusahaan dapat menghindari situasi di mana produk habis stok, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan dan hilangnya penjualan. Ketika pelanggan tahu bahwa mereka selalu bisa mendapatkan produk yang diinginkan tanpa harus menunggu lama, mereka akan lebih cenderung untuk tetap setia pada merek tersebut.

Memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu juga berarti meningkatkan reputasi perusahaan di pasar. Kepuasan pelanggan yang tinggi sering kali berujung pada rekomendasi positif dan ulasan baik, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan bisnis. Dengan reorder point, perusahaan dapat secara proaktif memenuhi kebutuhan pelanggan, yang merupakan faktor kunci dalam mempertahankan daya saing di industri.

2. Melancarkan Aliran Inventaris

Dengan penerapan Reorder Point, aliran inventaris di gudang dapat berjalan lebih lancar dan teratur. reorder point membantu memastikan bahwa barang baru masuk ke gudang tepat pada waktunya sebelum stok habis, sehingga mengurangi risiko terjadinya kekosongan yang dapat menghambat proses distribusi. Manajemen inventaris yang teratur juga memudahkan tim gudang dalam mengelola penyimpanan barang, mengurangi kekacauan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Aliran inventaris yang lancar juga berkontribusi pada pengurangan waktu tunggu pelanggan dan mempercepat proses pengiriman. Dengan memastikan bahwa setiap barang masuk dan keluar dengan alur yang terstruktur, perusahaan dapat mengoptimalkan rotasi stok dan memaksimalkan penggunaan ruang gudang. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membantu perusahaan dalam merespon permintaan pasar dengan lebih cepat dan tepat.

3. Mengantisipasi Bahan Baku Berlebih

Kemampuan reorder point adalah dapat membantu perusahaan dalam mengantisipasi penumpukan bahan baku yang berlebihan. Dengan menghitung titik pemesanan ulang secara akurat, perusahaan dapat memesan bahan baku dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan produksi. Hal ini mencegah terjadinya overstock, yang tidak hanya menguras sumber daya perusahaan, tetapi juga dapat menyebabkan pemborosan jika bahan baku tersebut memiliki masa kadaluarsa.

Selain itu, mengelola bahan baku dengan Reorder Point yang tepat membantu perusahaan menjaga fleksibilitas dalam menghadapi perubahan permintaan pasar. Dengan persediaan yang tidak berlebihan, perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan produksi tanpa harus terjebak dengan stok bahan baku yang tidak terpakai. Ini merupakan langkah strategis yang dapat menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi operasional dalam jangka panjang.

4. Menekan Biaya Produksi

Menekan biaya produksi merupakan salah satu manfaat utama dari penerapan Reorder Point. Dengan memastikan bahwa bahan baku dan barang jadi selalu tersedia dalam jumlah yang tepat, perusahaan dapat menghindari biaya tambahan yang timbul akibat harus memesan bahan baku secara mendadak atau dalam jumlah yang tidak efisien. reorder point membantu dalam merencanakan pembelian secara lebih teratur dan dalam jumlah yang optimal, sehingga mengurangi biaya pembelian dan penyimpanan.

Selain itu, dengan meminimalkan risiko kekurangan stok, perusahaan dapat menghindari biaya lembur atau produksi darurat yang sering kali terjadi ketika permintaan mendadak meningkat. Proses produksi yang berjalan lancar tanpa gangguan akan menghasilkan efisiensi waktu dan tenaga, yang pada akhirnya menurunkan biaya operasional secara keseluruhan. Dengan demikian, Reorder Point menjadi alat yang sangat efektif dalam mengontrol dan menekan biaya produksi.

5. Mengurangi Risiko Gangguan Produksi

Reorder Point yang efektif membantu mengurangi risiko gangguan produksi yang dapat terjadi akibat kekurangan bahan baku atau komponen penting. Ketika bahan baku tidak tersedia tepat waktu, seluruh lini produksi bisa terhenti, yang tidak hanya mengganggu aliran produksi tetapi juga merugikan perusahaan dari segi biaya dan waktu. Dengan menerapkan reorder point, perusahaan dapat memastikan bahwa produksi tetap berjalan sesuai jadwal tanpa hambatan yang tidak diinginkan.

Gangguan produksi juga dapat menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman produk ke pelanggan, yang dapat merusak reputasi dan mengurangi kepercayaan pelanggan. Dengan reorder point yang terukur, perusahaan dapat menjaga konsistensi dalam produksi dan memastikan bahwa semua pesanan pelanggan dapat dipenuhi tepat waktu. Hal ini sangat penting dalam mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan dan menjaga kelangsungan bisnis di tengah persaingan yang ketat.

Cara Menghitung Reorder Point

Untuk menentukan reorder point, perusahaan perlu menggunakan metode yang tepat dan tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada rumus khusus yang digunakan untuk menghitung reorder point adalah menambahkan total lead time demand dan safety stock. Kedua perhitungan ini dapat dihitung melalui rumus di bawah ini:

1. Lead Time Demand

Lead time adalah durasi antara saat pemesanan dilakukan hingga barang tiba di tangan konsumen. Sedangkan, lead time demand dalam konteks reorder point adalah estimasi jumlah permintaan selama periode lead time tersebut. Lamanya lead time akan bergantung pada berbagai faktor seperti jumlah barang, kompleksitas produk, dan sebagainya.

Rumus untuk menghitung lead time demand adalah:

Lead time demand = lead time x rata-rata penjualan harian

2. Safety Stock

Safety stock adalah stok cadangan yang disiapkan oleh perusahaan untuk mengantisipasi peningkatan permintaan yang tiba-tiba atau penundaan dalam proses pengiriman barang.

Rumus untuk menghitung safety stock adalah:

Safety Stock = (penjualan harian maksimum x lead time terpanjang) – (rata-rata penjualan harian x rata-rata durasi lead time)

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui reorder point adalah langkah penting yang perlu dipertimbangkan untuk menjaga pengelolaan gudang tetap optimal. Hal ini tentu perlu dipahami terutama bagi para pelaku bisnis retail.

Untuk mengoptimalkan pendistribusian barang di gudang, serahkan kebutuhan kirim barang bisnis retail Anda kepada Troben. Sebagai jasa pengiriman barang berbasis aplikasi, Troben hadir memudahkan pelaku bisnis dalam mengoptimalkan stok barang melalui reorder point. Download aplikasi kirim barang Troben sekarang!

banner trawlpack ongkir murah

Yuk, klik button di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pendaftaran driver truk Troben

Cek Tarif Troben!

Dapatkan tarif kirim barang, mobil, motor hingga sewa truk dengan harga termurah cuman di Troben. Saatnya buktikan sendiri!

Bagikan artikel