Atas dasar cepatnya perkembangan di Kota Tangerang Selatan, kini Tangsel menjadi kota mandiri dengan segudang kerjasama dari para pengembang atau investor. Ada beberapa kawasan perumahan yang memiliki fasilitas lengkap mulai dari mal hingga rumah sakit sehingga penghuninya tidak perlu berpergian jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kawasan tersebut yaitu Lippo Karawaci, Citra Raya, dan Alam Sutera, Bintaro Jaya, BSD City, serta Summarecon Serpong sebagai kota mandiri yang menawarkan berbagai kemudahan dengan lingkungan premium.
Kemudahan akses yang strategis merupakan salah satu faktor penting dari hunian idaman. Harga murah tapi sulit dijangkau, tentu tidak menarik bagi para pemburu properti. Namun, di Tangerang Selatan menawarkan banyak pilihan hunian yang strategis sehingga nyaman bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi atau memilih transportasi umum. Anda perlu tahu bahwa kota Tangerang bisa diakses melalui Jalan Tol Jakarta – Tangerang sepanjang 26 km yang juga terhubung ke Tol Tangerang – Merak serta Tol Lingkar Dalam Jakarta. Selain itu, jika Anda warga Tangerang Anda bisa menggunakan jalan biasa untuk mencapai Bandara Internasional Soekarno – Hatta dalam waktu kurang dari 30 menit berkendara.
Saat ini Tangerang Selatan telah memiliki lebih dari 1000 pabrik karena banyak perusahaan nasional bahkan internasional yang berdiri di kota Tangerang. Selain keunikan pada kegiatan ekonomi dan pertumbuhan pembangunan baru, Tangerang juga masih melestarikan bangunan-bangunan bersejarah yang masih berdiri sampai sekarang. Dalam buku berjudul Banten dalam Angka 2008 yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, dijelaskan bahwa jumlah perusahaan yang ada di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang masing-masing hampir mencapai separuh jumlah keseluruhan industri di Provinsi Banten.
Tangerang Selatan termasuk ke dalam kawasan metropolitan yang tergabung ke dalam Jabodetabek dan juga Tangerang Raya. Selain kawasan ekonomi, Tangerang juga memiliki banyak sekali objek wisata yang bisa dikunjungi. Pusat perbelanjaan yang populer seperti Bale Kota Mall Tangerang, Tang City Mall, Metropolis Town Square, dan CBD Ciledug. Dalam prospek ke depannya, Tangerang juga akan menjadi akses yang dapat dilalui masyarakat menuju berbagai kawasan melalui konsep aerotropolis, yakni menjadikan bandara sebagai sumber manfaat.
Selangkah dari ibu kota, Tangerang Selatan memiliki akses mudah dan fasilitas yang modern. Tanpa terkecuali dengan tempat makan favorit di Tangerang Selatan banyak yang menggiurkan dan patut untuk dicoba. Usaha kuliner pada revolusi 4.0 ternyata memberikan dampak yang signifikan pada pendapatan bahkan lifestyle masyarakat. Kota Tangerang juga menyimpan aneka kuliner khas, seperti gecom, laksa, sayur besan, hingga kudapan legendaris dodol Ny Lauw. Salah satu tempat kuliner yang populer ada di Pasar Lama Tangerang yang menawarkan wisata kuliner malam hingga pukul 23.00 WIB. Pengunjung Pasar Lama akan menikmati kuliner dari pedagang kaki lima dan kios-kios yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman. Kawasan tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti area parkir luas dan WiFi gratis. Pasalnya Pemerintah Kota Tangerang sejak tahun 2010 memang fokus pada pembuatan area atau sentra wisata kuliner khusus di Tangerang.
Selain kuliner yang klasik khas tangerang, ada banyak kuliner modern dan unik yang dihasilkan dari warga Tangerang, sehingga tidak jarang para wisatawan mengunjungi kota Tangerang hanya untuk mencicipi kuliner saja. Berikut referensi tempat kuliner kekinian yang ada di kota Tangerang.
Pasar-pasar modern di Tangerang biasanya buka pada malam hari, salah satunya di Pasar 8 Alam Sutera, Serpong Utara, Tangsel. Di sana akan ada banyak tenda kuliner yang menyajikan ragam masakan dari masakan nusantara, Western, korean food sampai snack ringan dan minuman unik.
Pasar modern BSD merupakan pasar yang memang permanen berdiri di lingkungan BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman modern, kawasan pasar ini juga dijaga kebersihannya.
Terletak di daerah Gading Serpong, pasar modern Paramount merupakan satu tujuan kuliner favorite warga lokal dan wisatawan yang datang. Selain tenda, ada juga ruko-ruko dan gerobak makanan yang berjajar di sana.
Dalam sejarahnya, penamaan "Tangerang" berasal dari sebutan masyarakat sekitar terhadap bangunan tugu yang didirikan Pangeran Soegiri, putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten pada tahun 1654 Masehi lalu. Tugu dijadikan sebagai pembatas atau penanda wilayah kekuasaan kesultanan Banten di sebelah barat Sungai Cisadane dengan wilayah yang dikuasai VOC di sebelah timur. Fungsi tersebut yang menjadi Atas dasar penyebutan "Tetengger" atau "Tanggerang" yang berarti "penanda". Sehingga sampai saat ini disebut kota Tangerang.
Menurut sejarah, pada abad ke 15 yaitu masa kolonialisme Belanda, Sultan Banten mengangkat Tiga Aria/Maulana, yakni Yudhanegara, Wangsakara dan Santika yang bertugas membantu perekonomian Kesultanan Banten dan melakukan perlawanan terhadap VOC dengan praktik monopolinya. Dalam masa perjuangan ketiga aria tersebut, mereka membangun benteng pertahanan yang disebut dengan 'Benteng' atau 'Bentengan'. Hal inilah yang menjadi latar belakang Kota Tangerang dikenal dengan sebutan Kota Benteng. Saat ini, sisa bangunan Bentengan tersebut dapat ditemukan di beberapa titik di permukaan air Sungai Cisadane. Kabarnya bangunan benteng bersejarah tersebut sudah terbengkalai dan rusak, sebab mungkin kurangnya perhatian khusus dari pemerintah dan warga yang merawat bangunan tersebut.