Home » Seputar Logistik » Cara Menghitung Kubikasi Kayu, Beton, Pondasi dan Pasir

Cara Menghitung Kubikasi Kayu, Beton, Pondasi dan Pasir

Cara Menghitung Kubikasi

Dalam dunia konstruksi, pemahaman yang baik tentang bagaimana cara menghitung volume atau cara menghitung kubikasi kayu, beton, pondasi, pasir dan berbagai material sangatlah penting.

Mulai dari persiapan pembangunan hingga tahap akhir proyek, menghitung kubikasi kayu, beton, pondasi, dan pasir menjadi langkah kunci untuk memastikan kesesuaian material yang dibutuhkan & menghindari pemborosan sumber daya.

Dalam artikel ini, kami akan membahas cara sederhana & efektif untuk menghitung kubikasi masing-masing material tersebut. Dengan pemahaman jelas tentang teknik-teknik ini, Anda akan dapat mengelola proyek konstruksi dengan lebih efisien serta akurat.

Mari jelajahi cara praktis untuk menghitung kubikasi kayu, beton, pondasi, dan pasir, serta aplikasi praktisnya dalam berbagai proyek konstruksi.

Apa itu Hitungan Kubikasi?

Apa itu Hitungan Kubikasi

Apa itu Hitungan Kubikasi (Sumber foto: kliklogistics.co.id)

Hitungan kubikasi merujuk pada proses matematika untuk menentukan volume suatu benda dalam bentuk tiga dimensi, seperti kubus, balok, silinder, atau bentuk lainnya. Proses ini melibatkan pengukuran panjang, lebar, dan tinggi benda tersebut, dan kemudian mengalikan ketiga dimensi tersebut bersama-sama untuk mendapatkan volume totalnya.

Hitungan kubikasi sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk konstruksi, logistik, pengiriman barang, dan lainnya. Dalam konteks konstruksi, hitungan kubikasi digunakan untuk menentukan jumlah material yang diperlukan untuk suatu proyek, seperti beton, kayu, atau pasir.

Dengan memiliki hitungan kubikasi akurat, pengelola proyek dapat merencanakan pengadaan material dengan lebih efisien & menghindari pemborosan atau kekurangan dalam proyek tersebut.

Baca Juga: Cara Menghitung Meter Kubik Beton Tepat dan Akurat

Cara Menghitung Kubikasi Kayu

cara menghitung kubikasi kayu

cara menghitung kubikasi kayu (sumber foto: supplierkayuindonesia.com)

Untuk cara menghitung kubikasi kayu, Anda perlu menghitung panjang, lebar, dan tinggi kayu tersebut dalam satuan sama (misalnya, meter). Kemudian, Anda bisa menggunakan rumus cara menghitung kubikasi kayu:

Kubikasi = Panjang × Lebar × Tinggi

Jika kayu memiliki bentuk yang tidak teratur, Anda mungkin perlu membaginya menjadi bentuk-bentuk yang lebih sederhana, seperti balok atau silinder, dan kemudian menghitung kubikasi masing-masing bagian.

Setelah Anda memiliki kubikasi, pastikan untuk mengkonversikan ke satuan yang Anda inginkan (misalnya, meter kubik atau kaki kubik) dengan mengalikan faktor konversi sesuai.

Baca Juga: Cara Menghitung Omzet Penjualan per Bulan, Gampang Banget!

Cara Menghitung Kayu Balok dan Contohnya

cara menghitung kubikasi kayu balok

cara menghitung kubikasi kayu balok ( sumber foto: www.harapanmakmur.com)

Misalkan kita memiliki sebuah balok kayu dengan panjang 44 meter, lebar 0.30.3 meter, dan tinggi 0.20.2 meter. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Tentukan dimensi balok: Panjang (ll), lebar (ww), dan tinggi (hh).

  1. Panjang (ll) = 44 meter
  2. Lebar (ww) = 0.30.3 meter
  3. Tinggi (hh) = 0.20.2 meter

Hitung volume balok: V = Panjang × Lebar × Tinggi

V = l × w × h

V = 4 m × 0.3 m × 0.2 m

V = 0.24 m3

Jadi, volume atau kubikasi balok kayu tersebut adalah 0.24 meter3 0.24 meter3.

Baca Juga: Cara Menghitung Kubikasi Kayu Secara Akurat dan Praktis!

Cara Menghitung Kayu Gelondongan dan Contohnya

cara menghitung kubikasi kayu gelondongan

cara menghitung kubikasi kayu gelondongan (sumber foto: ekonomi.republika.co.id)

Untuk cara menghitung kubikasi kayu gelondongan, langkahnya sedikit berbeda karena bentuknya yang tidak teratur. Berikut adalah contoh cara menghitung kubikasi kayu gelondongan:

  1. Ukur Panjang, Lebar, dan Diameter: Gunakan penggaris atau alat pengukur untuk cara menghitung panjang, lebar, dan diameter kayu gelondongan pada bagian terlebar. Pastikan untuk cara menghitung dalam satuan yang sama (misalnya, dalam sentimeter).
  2. Hitung Volume Silinder: Kayu gelondongan dapat diperlakukan sebagai silinder. Gunakan rumus volume silinder:

Volume = πr2 × Tinggi

di mana rr adalah setengah dari diameter & ππ adalah konstanta Pi (sekitar 3.14).

  1. Konversi Ukuran: Jika Anda menghitung dalam satuan yang berbeda dengan satuan yang Anda inginkan (misalnya, centimeter menjadi meter), pastikan untuk mengkonversinya terlebih dahulu.
  2. Hitung Kubikasi Total: Setelah Anda memiliki volume silinder, jika Anda memiliki lebih dari satu gelondongan, jumlahkan volume masing-masing untuk mendapatkan kubikasi total.

Berikut adalah contoh bagaimana menghitung kubikasi kayu gelondongan:

Misalkan kita memiliki sebuah kayu gelondongan dengan panjang 400 cm, lebar 50 cm, dan diameter 30 cm.

r = 302 = 15 cmr = 230 ​= 15cm

Volume silinder:

V = π × 152 × 400

V ≈ 3.14 × 225 × 400

V ≈ 282,600 cm3

Untuk mengonversi ke meter kubik, Anda dapat membagi hasil dengan 1,000,0001,000,000 karena 1 cm3 = 1 × 10 − 6 m3 1cm3 = 1 × 10 − 6m3.

V ≈ 282,6001,000,000 m3 Volume ≈ 1,000,000282,600​ m3

Volume ≈ 0.2826 m3

Ini adalah kubikasi kayu gelondongan tersebut. Jika Anda memiliki lebih dari satu gelondongan, tambahkan volume masing-masing untuk mendapatkan kubikasi total.

Baca Juga: 5 Cara Packing Kayu yang Aman Untuk Kirim Barang

Cara Menghitung Kubikasi Beton

cara menghitung kubikasi beton

cara menghitung kubikasi beton (sumber foto: www.universaleco.id)

Untuk cara menghitung kubikasi beton, Anda perlu menghitung panjang, lebar, dan tinggi dari area yang akan diisi dengan beton. Berikut adalah langkah-langkah umumnya:

  1. Ukur Dimensi: Gunakan penggaris atau alat pengukur untuk cara menghitung panjang, lebar, dan tinggi area yang akan diisi dengan beton. Pastikan untuk cara menghitung dalam satuan yang sama (misalnya, meter).
  2. Hitung Volume: Setelah Anda memiliki dimensi, hitunglah volume area tersebut dengan rumus: Volume = Panjang × Lebar × Tinggi
  3. Tambahkan Cadangan: Biasanya, dalam praktek konstruksi, Anda perlu menambahkan sedikit cadangan untuk mengakomodasi ketidakpastian & memastikan Anda memiliki cukup beton. Ini biasanya disebut sebagai faktor “overpour” atau “waste factor”. Faktor ini bisa berkisar dari 5% hingga 10% tergantung pada kondisi konstruksi & praktik lokal.
  4. Hitung Kubikasi Total: Setelah menambahkan cadangan, jumlahkan volume yang Anda hitung dengan volume cadangan untuk mendapatkan kubikasi total beton yang diperlukan.

Contoh cara menghitung kubikasi beton:

Misalkan Anda memiliki area dengan panjang 5 meter, lebar 3 meter, dan ingin menuangkan beton dengan ketebalan 0.15 meter.

V = 5 m × 3 m × 0.15 m = 2.25 m3

Jika Anda ingin menambahkan 10% cadangan:

Cadangan = 0.1 × 2.25 m3 = 0.225 m3

Kubikasi total beton yang dibutuhkan adalah:

Total = 2.25 m3 + 0.225 m3 = 2.475 m3

Ini adalah jumlah beton yang perlu Anda pesan atau siapkan untuk area tersebut. Pastikan untuk memperhitungkan faktor-faktor tambahan yang mungkin relevan dengan proyek konstruksi Anda.

Baca Juga: 8 Cara Packing Paket yang Aman Untuk Kirim ke Luar Kota 

Cara Menghitung Kubikasi Pondasi

Untuk cara menghitung kubikasi pondasi, Anda perlu memperhitungkan dimensi & bentuk pondasi serta volume material yang akan digunakan. Berikut adalah langkah-langkah umumnya:

  1. Tentukan Jenis Pondasi: Tentukan jenis pondasi yang akan Anda bangun, apakah itu pondasi strip, pondasi tiang, pondasi cakar ayam, atau jenis pondasi lainnya. Setiap jenis pondasi akan memiliki cara perhitungan yang berbeda.
  2. Ukur Dimensi Pondasi: Gunakan penggaris atau alat pengukur untuk cara menghitung panjang, lebar, dan ketebalan pondasi. Pastikan untuk menghitung dalam satuan yang sama (misalnya, meter).
  3. Hitung Volume: Hitung volume pondasi dengan mengalikan panjang, lebar, dan ketebalan pondasi: Volume = Panjang × Lebar × Ketebalan Volume = Panjang × Lebar × Ketebalan
  4. Tambahkan Cadangan: Seperti dalam perhitungan beton, tambahkan cadangan untuk mengakomodasi ketidakpastian & memastikan Anda memiliki cukup material. Faktor ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas pondasi & praktik lokal.
  5. Hitung Kubikasi Total: Setelah menambahkan cadangan, jumlahkan volume yang Anda hitung dengan volume cadangan untuk mendapatkan kubikasi total pondasi yang diperlukan.

Contoh cara menghitung kubikasi pondasi:

Misalkan Anda akan membangun pondasi strip dengan panjang 10 meter, lebar 1.5 meter, dan ketebalan 0.3 meter.

V = 10 m × 1.5 m × 0.3 m = 4.5 m3

Jika Anda ingin menambahkan 5% cadangan:

Cadangan = 0.05 × 4.5 m3 = 0.225 m3

Kubikasi total pondasi yang dibutuhkan adalah:

Total = 4.5 m3 + 0.225 m3 = 4.725 m3

Ini adalah jumlah material yang Anda perlukan untuk membangun pondasi strip tersebut. Pastikan untuk memperhitungkan faktor-faktor tambahan yang mungkin relevan dengan proyek Anda.

Cara Menghitung Kubikasi Pasir

Untuk cara menghitung kubikasi pasir, Anda perlu memperhatikan bentuk & kondisi penyimpanan pasir serta ukurannya. Berikut adalah langkah-langkah umumnya:

  1. Tentukan Bentuk dan Kondisi Pasir: Pasir bisa dalam bentuk karung, timbunan, atau bentuk lainnya. Pastikan Anda menyesuaikan metode pengukuran dengan bentuk pasir yang ada.
  2. Ukur Dimensi: Jika pasir dalam bentuk timbunan atau lapangan, ukur panjang, lebar, dan tinggi timbunan pasir. Jika dalam bentuk karung, perhatikan berapa banyak karung yang akan Anda gunakan.
  3. Hitung Volume: Hitung volume pasir dengan rumus yang sesuai berdasarkan bentuk pasir:
    • Timbunan Pasir: Volume = Panjang × Lebar × Tinggi
    • Karung Pasir: Volume = Jumlah Karung × Volume Satu Karung
  4. Tambahkan Cadangan: Sama seperti sebelumnya, tambahkan cadangan untuk mengantisipasi ketidakpastian & memastikan Anda memiliki cukup pasir untuk proyek Anda. Faktor cadangan bisa bervariasi tergantung pada kebutuhan proyek dan praktik lokal.
  5. Hitung Kubikasi Total: Setelah menambahkan cadangan, jumlahkan volume yang Anda hitung dengan volume cadangan untuk mendapatkan kubikasi total pasir yang diperlukan.

Contoh cara menghitung kubikasi pasir:

Misalkan Anda memiliki timbunan pasir dengan panjang 5 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 0.5 meter.

V = 5 m × 2 m × 0.5 m = 5 m3

Jika Anda ingin menambahkan 10% cadangan:

Cadangan = 0.1 × 5 m3 = 0.5 m3

Kubikasi total pasir yang dibutuhkan adalah:

Total = 5 m3 + 0.5 m3 = 5.5 m3

Ini adalah jumlah pasir yang Anda perlukan untuk proyek Anda. Jangan lupa untuk memperhitungkan faktor-faktor tambahan yang mungkin relevan dengan proyek Anda, seperti kerapatan dan kelembaban pasir.

Dengan menguasai cara ini, Anda dapat mengelola proyek konstruksi dengan lebih efisien, menghindari pemborosan sumber daya, dan memastikan kesesuaian material yang diperlukan. Tetapi ingatlah bahwa setiap proyek memiliki keunikan & faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan secara individual.

Dengan demikian, selalu penting untuk melakukan pengukuran yang cermat, menggunakan peralatan yang tepat, dan memperhitungkan semua variabel yang relevan dalam cara menghitung kubikasi.

Dengan pendekatan yang hati-hati & akurat, Anda dapat memastikan kesuksesan setiap langkah dalam proyek konstruksi Anda. Semoga artikel ini memberikan wawasan berguna & mempermudah Anda dalam cara menghitung kubikasi untuk berbagai kebutuhan konstruksi Anda.

 

Yuk kirim barang di Troben dengan layanan Tropack, ahlinya pengiriman barang. Download aplikasi ekspedisi termudah Troben sekarang juga!

Yuk, klik banner ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pendaftaran driver truk Troben

Cek Tarif Troben!

Dapatkan tarif kirim barang, mobil, motor hingga sewa truk dengan harga termurah cuman di Troben. Saatnya buktikan sendiri!

Bagikan artikel