Bagi pebisnis online, istilah cross selling dan upselling mungkin terdengar tidak asing lagi, terutama dalam mendongkrak hasil penjualan.
Kedua teknik ini memang sering digunakan oleh pebisnis atau pengusaha karena dikenal dengan teknik yang efektif dan berpengaruh dalam meningkatkan minat pelanggan.
Di era bisnis online yang kompetitif ini, dua strategi pemasaran tersebut memberikan seni dalam membangun koneksi yang kuat dengan para pelanggan potensial dalam mengoptimalkan hasil penjualan.
Artikel di bawah ini akan mengulas lebih mendalam tentang pengertian, perbedaan dan keunggulan masing-masing strategi tersebut di dalam era persaingan yang semakin ketat.
Jika Anda penasaran, yuk, baca artikel di bawah ini.
Baca juga: Cara Menghitung Omzet Penjualan per Bulan, Gampang Banget!
Apa itu Cross Selling?
Cross Selling merupakan seni dalam memasarkan suatu produk atau jasa kepada pelanggan agar pelanggan dapat memunculkan minatnya terhadap produk yang Anda tawarkan.
Untuk menerapkan teknik ini, Anda dapat menawarkan produk atau layanan tambahan secara proaktif saat pelanggan sedang berbelanja, menampilkan produk tambahan terkait produk serupa, dan memberikan penawaran khusus terhadap produk yang diminati pelanggan.
Terbilang efektif, strategi pemasaran ini dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan nilai pelanggan jika Anda dapat menerapkannya dengan baik. Oleh karena itu, Anda harus memahami kebutuhan pelanggan serta memberikan penawaran menarik agar strategi ini dapat berhasil.
Baca juga: Bisnis Modal Kecil dengan Untung Besar untuk Pemula!
Apa itu Upselling?
Upselling merupakan jenis strategi pemasaran yang dapat mendorong pelanggan untuk membeli produk atau jasa yang lebih mahal atau lebih bernilai daripada produk yang awalnya mereka ingin beli.
Dengan memberikan opsi yang lebih mahal atau tambahan yang bernilai, upselling tidak hanya meningkatkan nilai transaksi tetapi juga memenuhi kebutuhan pelanggan yang lebih baik.
Dalam penerapannya, upselling menjadi kunci dalam memaksimalkan pendapatan dan membangun hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan. Strategi ini tidak hanya menguntungkan penjual dengan meningkatkan hasil penjualan, tetapi juga memberikan pelanggan kesempatan untuk menikmati produk atau layanan yang lebih unggul dan lengkap.
Dengan teknik tersebut, Anda tidak hanya mewujudkan kebutuhan pelanggan, namun Anda berpeluang untuk meningkatkan penjualan secara signifikan. Oleh karena itu, teknik ini dapat menjadi solusi bagi mereka dalam membuat keputusan yang lebih baik.
Baca juga: 5 Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan Tanpa Modal!
Perbedaan Cross Selling dan Upselling
Adapun perbedaan cross selling dan upselling dari berbagai aspek yang perlu Anda ketahui bersama.
-
Produk yang Ditawarkan
Dalam aspek penawaran produk, teknik cross selling biasanya menawarkan produk atau fitur tambahan yang terkait dengan produk atau layanan yang direncanakan untuk dibeli oleh pelanggan. Misalnya, jika pelanggan Anda berkeinginan membeli laptop, Anda, sebagai penjual, dapat menawarkan produk tambahan kepada mereka, seperti tas laptop, tetikus (mouse), atau keyboard.
Sedangkan strategi upselling, Anda dapat menawarkan produk atau jasa yang lebih mahal dibandingkan produk yang hendak dibeli pelanggan Anda. Misalnya, pelanggan Anda berniat membeli laptop dengan harga Rp4 juta, Anda dapat menawarkan untuk menawarkan laptop yang lebih bernilai dengan harga Rp7 juta dengan fitur yang lebih lengkap.
-
Promosi
Dalam segi promosi, teknik cross selling biasanya menggunakan teknik pemasaran dengan memberikan penawaran diskon atau bonus untuk pembelian produk tambahan, menawarkan produk secara responsif saat pelanggan meminati produk yang Anda tawarkan.
Sementara itu, strategi upselling dapat diterapkan dengan menggunakan berbagai cara, termasuk menawarkan produk yang lebih unggul dan lengkap, serta memberikan opsi tambahan atau paket yang lebih mahal untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
-
Harga
Cross selling menawarkan produk atau layanan dengan harga yang sama atau lebih rendah daripada produk atau layanan yang diminati pelanggan. Misalnya, pelanggan Anda berencana membeli laptop yang mereka inginkan, Anda dapat menawarkan tas laptop, atau jenis produk lainnya dengan harga yang lebih rendah daripada laptop itu sendiri.
Upselling menawarkan produk atau layanan dengan harga yang lebih tinggi daripada produk atau layanan yang diminati pelanggan. Misalnya, pelanggan Anda berkeinginan membeli laptop merek A, lalu Anda dapat menawarkan laptop merek B dengan fitur yang lebih lengkap. Biasanya, laptop merek B yang Anda tawarkan memiliki harga yang lebih tinggi daripada laptop mereka A dengan fitur yang tidak lebih bagus dari laptop merek B.
Baca juga: 5 Cara Mengatur Keuangan Usaha Kecil Untuk Pebisnis
Pada intinya, kedua teknik pemasaran ini, baik cross selling dan upselling memiliki daya tarik tersendiri dalam memancing minat pelanggan terhadap produk atau layanan yang Anda tawarkan.
Kedua strategi ini berdampak positif dalam memberikan pengalaman berbelanja yang lebih lengkap dan memadukan kebutuhan pelanggan dengan peluang untuk mengeksplorasi lebih banyak fitur atau produk yang Anda tawarkan.
Dengan demikian, dua teknik tersebut bukan hanya sekadar alat pemasaran, melainkan juga teknik efektif untuk membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antara bisnis dan pelanggan.
Untuk membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan dengan pelanggan Anda, Anda dapat memanfaatkan jasa pengiriman barang Troben untuk mengantarkan barang yang dipesan pelanggan Anda ke rumah mereka.
Segera kirimkan barang Anda dengan Troben! Jasa pengiriman barang tercepat, teraman, dan termurah di Indonesia! Tunggu apalagi? Yuk, unduh aplikasi kirim barang Troben di Play Store atau App Store
